REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius pada Sabtu (11/7) mendesak Amerika Serikat dan Iran untuk mempercepat perundingan nuklir. Menurutnya segala permasalah telah dibawa ke atas meja perundingan dan kini waktunya pengambilan keputusan.
Selama ini diplomat Barat dan Iran terus melakukan perundingan intensif yang diharapkan dapat mencapai kesepakatan terkait nuklir Iran. Awal pekan ini, diharapkan kesepakatan dapat tercapai terkait pelonggaran sanksi Iran.
Laurent Fabius mendesak AS dan Iran untuk segera membuat keputusan. Sebab menurutnya semua permasalahan terkait nuklir Iran sudah dibahas dalam perundingan.
"Sekarang semuanya di atas meja, saat inilah waktunya memutuskan," kata Fabius dalam pernyataan yang dikirim kepada Reuters, setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond.
Namun banyak isu yang nyatanya masih menemukan berbagai kendala untuk mencapai kesepakatan. Salah satu isu bermasalah adalah akses untuk inspektur PBB ke situs militer di Iran. "Masih memiliki masalah sulit untuk diselesaikan," kata Kerry setelah bertemu Zarif.
Dalam komentar terpisah, Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan pembicaraan akan berjalan baik. Sementara Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Teheran akan terus memerangi "arogansi global". Peryataan Khamenei mengacu ke AS.
"Melawan arogansi global adalah inti dari revolusi kita. AS adalah perwujudan sebenarnya dari arogansi global," ujar Khamenei