Ahad 12 Jul 2015 17:31 WIB

New York Gelar Festival Komedi Muslim

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Tiga Remaja Muslim Amerika
Foto: Youtube
Tiga Remaja Muslim Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, WAASHINGTON -- Komedian Muslim Amerika akan menyelenggarakan festival stand up comedy pertama akhir bulan ini di New York. Festival ini merupakan kampanye melawan stereotipe dan rasisme dengan humor.

“Kami merasa benar-benar perlu untuk menunjukkan bahwa Muslim juga bisa lucu. Kami memiliki rasa humor, dan yang terpenting, kita bisa menertawakan diri kita sendiri,” kata Dean Obeidallah, salah satu dari dua komedian yang menggagas acara tersebut kepada Huffington Post, dilansir dari Onislam, Ahad, (12/7)

Festival komedi bertajuk Muslim Funny Fest ini direncanakan akan terselenggara pada 21-23 Juli mendatang di New York. Festival ini akan menampilkan 10 komedian Muslim selama tiga malam. Obeidallah dan Maysoon Zayid, dua komedian penggagas event ini mengaku, festival ini terinspirasi dari New York Arab American Comedy Festival yang telah diselenggarakan sejak 11 tahun lalu.

Zayd mengatakan, meskipun semua komedian beragama Islam, mereka memiliki pengalaman yang sangat berbeda. Entah itu terkait latar budaya tempat mereka dibesarkan atau praktik keagamaan. Tapi, mereka terikat dalam satu solidaritas melawan kebencian dan kefanatikan yang dialami Muslim Amerika. Ia berharap Muslim Funny Fest mampu mencairkan kebencian itu.

Sejumlah komedian Muslim seperti Negin Farsad, aktor sekaligus aktivis sosial “Mo” Amer, yang ikut serta dalam tur komedi Allah Made Me Funny, dan Azhar Usman, seorang mantan pengacara yang melakukan stand up di lima benua, akan berpartisipasi dalam festival komedi ini.

“Amerika Serikat takut akan dua hal; orang kulit hitam dan Muslim. Saya punya dua-duanya,” kata komedian Imam Moss dalam video trailer festival tersebut. Lelucon tentang ISIS, Islamofobia, dan isu-isu lain berkaitan dengan Muslim akan dipertunjukkan selama festival. Tidak hanya penonton Muslim, acara ini juga terbuka untuk penonton non-Muslim.

Sejak serangan 11 September di Amerika Serikat, banyak Muslim mengeluh menghadapi diskriminasi dan stereotipe buruk di tengah masyarakat. Sebuah survei di AS mengungkapkan, masyoritas orang Amerika tidak tahu banyak tentang Islam.

Di sisi lain, sebuah survei juga menemukan bahwa Muslim Amerika merupakan komunitas Muslim paling moderat di seluruh dunia. Mereka memiliki komitmen kuat atas keimanan mereka serta kemampuan untuk menyelaraskan kehidupan keagamaan di era modern.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement