REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Munas Ancol, Ibnu Munzir mengatakan islah Pilkada yang baru saja disepakati oleh Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical), memang dilakukan untuk kepentingan para kadernya di daerah. Terutama yang hendak mencalonkan diri menjadi kepala daerah.
"Jadi ini kita buatkan semacam pelampung (islah Pilkada). Juga agar ada kepastian kalau mereka bisa ikut (Pilkada)," jelas Ibnu kepada Republika, Ahad (12/7).
Ia mengaku para kader Golkar di daerah memang memiliki antusiasme untuk terjun dalam kontestasi Pilkada. "Rame-rame mereka mendaftar. Kepercayaan mereka terhadap Golkar masih tinggi," tambahnya.
Dengan demikian, menurutnya, kesepakatan Pilkada antara kubu Agung dengan Ical ini tinggal ditindaklanjuti, yakni menyaring para kadernya lalu menentukan siapa saja yang berhak melaju dalam pertarungan Pilkada.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie (Ical) dan Ketua Umum DPP Partai Golkar versi Munas Jakarta Agung Laksono menindaklanjuti islah terbatas dengan menandatangani MoU mengenai keikutsertaan Partai Golkar dalam Pilkada serentak 2015.
Agung Laksono mengatakan islah terbatas jilid dua ini merupakan cara terbaik untuk dapat memastikan Golkar bisa ikut Pilkada serentak 2015. Dijelaskannya, setelah MoU, kedua kubu sepakat untuk menyerahkan keputusan untuk calon-calon kepala daerah kepada Tim Penjaringan yang masing-masing diwakilkan oleh lima orang.