Penderita Ginjal Kronik Diperbolehkan Puasa Asal...

Rep: C33/ Red: Winda Destiana Putri

Senin 13 Jul 2015 11:38 WIB

Penderita penyakit ginjal (ilustrasi). Foto: Ahchealthenews.com Penderita penyakit ginjal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit ginjal kronik (PGK) seharusnya bukan akhir bagi penderitanya jika ingin menjalankan puasa Ramadhan.

Bahkan untuk berpuasa pun masih memungkinkan dan bukan merupakan halangan. Hanya saja, memang tidak semua penderita ginjal kronik bisa melaksanakan ibadah ini. Apa saja yang mesti diperhatikan?

Orang sehat tanpa gangguan ginjal kronik yang berpuasa sebenarnya akan mengeluarkan jumlah air seni dan kadar mineral dalam urin tidak terlalu berbeda dengan kondisi tidak berpuasa. Sedangkan pada PGK tentunya memiliki perbedaan dari orang sehat. Menurut Dr. Prasetyo Widhi Buwono, SpPD-FINASIM memperbolehkan penderita ginjal yang belum parah untuk menjalankan puasa.

"Asalkan fungsi ginjal masih cukup bagus, tidak ada penyakit tentunya masih bisa puasa," katanya kepada Republika.

Dokter ahli ginjal tersebut menjelaskan puasa sebenarnya tidak menyebabkan perubahan kadar natrium dan kalium dalam tubuh. Hal ini telah dibuktikan pada uji berpuasa. Namun, memang ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada pasien PGK saat berpuasa, yaitu adanya potensi terjadinya penumpukan kalium dalam darah (hiperkalemia) dan fungsi ginjal serta elektrolit dalam darah perlu dipantau.

Perlu diketahui, pengaruh puasa pada kesehatan turut dibahas dalam sebuah jurnal kesehatan, yaitu Annalys of Saudi Medicine, tahun 2002, oleh Dr. Fereidoun Azizi. Dalam kajiannya dijelaskan pasien PGK yang menjalani transplantasi ginjal dan terapi imunosupresi dengan respon penerima organ transplan yang baik maka puasanya tidak menimbulkan dampak buruk pada tubuh.

Puasa dapat meningkatkan detoksifikasi (pembersihan racun) dan regenerasi sel bagi PGK. Pada pasien dengan transplantasi ginjal harus minum air lebih dari dua liter. Fungsinya untuk meringankan kerja ginjal dengan mengencerkan bahan toksin yang dibuang ke ginjal. "Penyakit ginjal stadium berapapun tidak boleh sampe dehidrasi," imbau wakil sekertaris jendral perhimpunan besar dokter seluruh Indonesia (PB IDI) tersebut.

Dalam keadaan puasa tentunya konsumsi air sulit mencapai delapan gelas. Namun jika dimungkinkan usahakan minum enam gelas. Setelah itu, untuk meringankan beban ginjal dapat dilakukan dengan mengurangi makanan dengan kadar protein tinggi. Asupan protein yang disarankan adalah 0,6 g/kgBB/hari dan lengkapi sahur dengan buah-buahan.

Terpopuler