Senin 13 Jul 2015 17:05 WIB

Dapat WDP, Ahok: Bukannya Saya Protes, tapi BPK Harus Transparan

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: @basuki_btp
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar lebih transparan mengenai prosedural audit anggaran di lingkup pemerintahan daerah (pemda).

"Bukannya saya ingin menyangkal atau protes dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh BPK ke Pemda DKI. Saya hanya meminta supaya BPK lebih transparan," katanya di Balai Kota, Senin (13/7).

Menurutnya, prosedural yang digunakan oleh BPK selama ini dalam melakukan audit anggaran pemda berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lain.

"Yang saya inginkan itu supaya BPK bisa lebih transparan dalam melakukan audit anggaran pemda. Sehingga, kita bisa tahu bahwa prosedur yang dipakai untuk mengaudit seluruh anggaran pemda itu sama semua," ujar Ahok.

Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu pun mengaku tidak mempermasalahkan kerumitan yang dihadapi oleh BPK selama melakukan audit anggaran selama dilakukan secara transparan.

"Saya jadi ingin tahu, sebetulnya seperti apa prosedural yang digunakan oleh BPK untuk mengaudit anggaran kami (DKI Jakarta). Dan apakah standar itu sama seperti daerah-daerah lainnya. Makanya, audit itu harus terbuka," tutur Ahok.

Di satu sisi, sebagai bukti bentuk transparansi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, dia pun mengaku telah merekrut dua orang pegawai BPK menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI.

"Sebagai bukti transparansi, kita sudah tarik dua orang BPK untuk menjadi PNS DKI. Selanjutnya, kita mau lihat apakah prosedural audit yang dilakukan ke kita (DKI Jakarta) sama seperti daerah lainnya. Nanti kita bisa tahu," ungkap Ahok.

Dia menambahkan kedua pegawai BPK yang dijadikan PNS DKI tersebut ditempatkan di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement