Abu Gunung Raung Diharapkan tak Ganggu Arus Mudik

Rep: C18/ Red: Indira Rezkisari

Selasa 14 Jul 2015 01:12 WIB

 Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (12/7).   (Antara/Zabur Karuru) Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (12/7). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Erupsi gunung Raung diharapkan tak mengganggu kelancaran arus mudik lebaran 2015. Pasalnya, abu vulkanik yang diseburkan gunung tersebut mengganggu aktivitas penerbangan ke bandara di Bali dan Lombok.

"Kalau angin bertiup ke selatan maka Denpasar dan Lombok bisa dilewati dan kami harap akan terus seperti itu," terang Senior General Manajer PT Angkasa Pura II, Zulfahmi, Senin (13/7) di Tangerang.

Sebelumnya, bandara internasional Ngurah Rai dan bandara internasional Lombok sempat ditutup dua kali menyusul erupsi gunung Raung di Banyuwangi, jawa Timur. Hal tersebut menyebabkan ratusan penerbangan dari dan menuju Bali dan Lombok dibatalkan.

Terkait penutupan tersebut, Zulfahmi menyerahkan sepenuhnya kepada laporan Badan Meteorologi Klimatlogi dan Geofisika (BMKG). Katanya, Notice to Airman (NOTAM) terkait penutupan atau pembukaan bandara akan bergantung dari laporan BMKG.

"NOTAM yang dieluarkan Kementrian Perhubungan itu akan sangat bergantung pada hal itu," terang Zulfahmi.

Zulfahmi mengaku Angkasa Pura II tidak memiliki kewenangan terkait nasib penumpang di bandara jika terjadi delay akibat erupsi gunung Raung. Katanya, tugas Angkasa Pura II hanya memastikan kalau proses refund dan reschedule dari maskapai berjalan normal.

Meski demikian, PT Angkasa Pura II berharap kondisi gunung Raung tetap stabil. Hal tersebut akan membantu kelancaran arus mudik tahun ini.

Terpopuler