REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Jelang puncak arus mudik Idul Fitri 1436 Hijriyah, kesiapan area peristirahatan pemudik belum terlalu baik. Hal itu terlihat di rest area kilometer 130 tol Cipali. Di sana, pemudik masih kesulitan mendapatkan kebutuhan utama, seperti air.
Pemudik yang berniat beristirahat sembari melaksanakan ibadah shalat kesusahan mengambil air wudu karena tak ada air. Tak hanya itu, pemudik yang berhenti karena kebelet buang air pun harus mengurungkan niatnya karena tidak tersedianya air untuk bersih-bersih.
"Kebanyakan pemudik kan yang mau merayakan lebaran, berarti Muslim dong. Ini di rest area nggak ada air, mau shalat kan jadi susah mas," kata salah seorang pemudik, Anti (32), saat hendak melaksanakan shalat Maghrib, Ahad (12/7).
Anti melanjutkan, sebagian pengguna jalan yang berhenti di rest area bukan hanya beristirahat untuk menghindari kantuk dan lelah. Banyak mereka yang berhenti untuk buang air. "Harusnya lebih siap lah, ini kan musim mudik pasti tau dong bakal banyak yang istirahat di sini," tambah Anti.
Sementara itu, penjaga toilet, Sarip (19), membenarkan volume air yang tersedia memang sedikit. Belum lagi, beberapa keran sudah mengalami kerusakan. "Kadang ada tuh keran yang nyala terus dan nggak bisa ditutup, jadi air di torennya cepat abis," kata Sarip.
Lebih jauh Sarip memaparkan, pasokan air di rest area tersebut bukan berasal dari air sumur, melainkan dibeli dari pam terdekat di Indramayu yang diantar menggunakan mobil tangki air. Pengguna kendaraan yang berhenti di rest area itu pun lebih banyak dari biasanya, sehingga kebutuhan air pun meningkat.
Berdasarkan pantauan Republika, lokasi rest area sangat memprihatinkan. Bahkan, sebagian pemudik rela membeli air minum botol untuk bersih-bersih setelah buang air. Keadaan itu membuat suasana di lokasi terkesan sangat jorok. Selain lantai dan kloset yang kotor, juga tercium bau pesing saat memasuki toilet umum tersebut.