REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sebagian warga Muslim di Sydney menyatakan menolak untuk hadir dalam acara makan malam Lebaran yang akan diselenggarakan Kepolisian Federal Australia (AFP) akhir bulan ini. Karena penolakan itu pula, AFP terpaksa membatalkan acara itu namun kegiatan serupa di Melbourne akan tetap berlangsung.
Menurut sejumlah warga, upaya pemberantasan terorisme yang dijalankan AFP dan pihak berwajib lainnya selama ini telah menjadikan orang Islam sebagai target.
Sebuah petisi secara online di salah satu website yang diajukan kelompok yang menamakan diri Concerned Muslims Australia menyerukan agar warga memboikot undangan lebaran AFP itu baik di Sydney maupun di Melbourne.
Sejauh ini 800 orang telah menyatakan setuju dengan seruan itu. Kelompok itu menyatakan pemerintah federal telah menyebarkan histeria anti Muslim dalam 12 bulan terakhir dan secara khusus menarget orang Islam dalam upaya pemberantasan terorisme.
Menanggapi hal ini, AFP dalam pernyataan tertulis mengatakan membatalkan undangan makan malam tersebut namun tetap mengagendakannya di masa depan.
Seorang warga Muslim di Sydney, Lydia Shelley mengatakan dia tidak menandatangani petisi itu namun bisa memahami mengapa sebagian orang menolak undangan tersebut.
Namun makan malam untuk menandai berakhirnya bulan Ramadan yang telah menjadi agenda rutin AFP selama ini, akan tetap diadakan di Melbourne.