Masyarakat Diimbau Ikut Lebaran Versi Pemerintah

Rep: c 97/ Red: Indah Wulandari

Selasa 14 Jul 2015 17:37 WIB

Umat Islam mengikuti shalat ied di alun-alun Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Foto: Republika/Wihdan Hidayat/ca Umat Islam mengikuti shalat ied di alun-alun Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Sleman Muhammad Lutfi mengimbau masyarakat mengikuti masa Lebaran versi pemerintah. Sebab menurutnya, berdasarkan ketentuan Islam, jika ada perselisihan di tengah masyarakat keputusan harus diserahkan pada pemerintah.

"Kami mengimbau agar masyarakat merayakan Lebaran sesuai dengan keputusan pemerintah," katanya pada Republika, Selasa (14/7). Pemerintah sendiri baru akan memutuskan hari Idul Fitri usai sidang isbat,Kamis (16/7). 

Lutfi menyampaikan, keputusan isbat akan ditentukan oleh kondisi hilal pada kamis nanti.

Namun begitu, Lutfi menuturkan, sejauh ini meskipun ada perbedaan tanggal hari raya aktivitas masyarakat Sleman tetap kondusif. Hal ini pun dibenarkan oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo. Menurutnya masyarakat Sleman sudah biasa menghadapi perbedaan. 

"Seandainya pun beda, masyarakat sudah dewasa. Tidak akan menimbulkan perselesihan," katanya. Sri mengatakan bahwa perbedaan seharusnya dijadikan sebagai rahmat dan berkah yang harus disyukuri. Ia mengemukakan, Muhammadiyah sendiri akan merayakan Idul Fitri pada Jumat (17/7). 

Sejauh ini Sri sudah dijadwalkan untuk menjadi khatib Shalat Ied di Lapangan Denggung pada hari Jumat. Namun begitu ia mengemukakan, jika ada undangan Idul Fitri selain hari Jumat, Sri akan datang. Adapun tempat yang diprediksi akan ramai digunakan sebagai lokasi shalat ied adalah lapangan dan masjid.

Lutfi mengatakan bahwa jumlah lokasi tersebut mencapai ratusan. Namun begitu, jajaran pemerintah banyak yang akan melaksanakan shalat ied di Lapangan Denggung. 

 

Terpopuler