Rabu 15 Jul 2015 01:20 WIB

Perjanjian Nuklir Iran Disepakati, Rouhani: Doa Kita Jadi Kenyataan

Rep: C30/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rakyat Iran sambut kesepakatan Nuklir dengan Enam Kekuatan Dunia
Foto: foxnews.com
Rakyat Iran sambut kesepakatan Nuklir dengan Enam Kekuatan Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Negosiator telah mengalami pembicaraan sulit selama 20 bulan. Negosiasi akhirnya mencapai kesepakatan sejarah, bahwa Iran sepakat mengekang kegiatan nuklirnya.

Perjanjian kesepakatan ini berfokus pada kebijakan luar negeri Presiden Barack Obama. Obama tampaknya ingin kembali mengatur dan membentuk hubungan antara Iran dan negara-negara Barat.

Pertemuan terakhir dilakukan di Wina, Austria pada hari Selasa dengan seluruh perwakilan Iran. Obama memuji pertemuan tersebut akhirnya mencapai titik tujuan kesepakatan.

"Setelah dua tahun Amerika melakukan negosiasi, akhirnya permusuhan dengan masyarakat Internasional selama satu dekade dapat dihentikan. Kesepakatan jangka panjang yang komprehensif dengan Iran, menghasilkan, mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir," ujar Obama di Gedung Putih bersama wakil Presiden Joe Biden di sisinya, dilansir dari CNN Rabu (15/7).

Setelah sambutan dari Obama, kini giliran Presiden Iran Hassan Rouhani. Rouhani ternyata memuji juga kesepakatan yang telah dibuat. "Negosiasi telah mencapai kesepakatan yang baik, dan saya mengumumkan kepada masyarakat bahwa doa kita selama ini menjadi kenyataan," kata Rouhani kepada masyarakatnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement