Rabu 15 Jul 2015 08:56 WIB

IMF: Yunani Butuh Penghapusan Utang Lebih Besar

Bank Sentral Yunani.
Foto: REUTERS/Alkis Konstantinidis
Bank Sentral Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (14/7) mengatakan bahwa Uni Eropa, pemberi pinjaman kepada Yunani, harus pergi "jauh melampaui" perkiraan yang ada untuk penghapusan utang (debt relief) guna menstabilkan keuangan negara tersebut.

Uni Eropa harus memutuskan antara perpanjangan dramatis masa tenggang pembayaran utang, pembayaran tunai langsung kepada pemerintah untuk membiayai defisitnya, atau "haircut" atau "writedown" (pengurangan nilai utang), kata IMF.

IMF juga memperingatkan bahwa mengingat penurunan sisi risiko yang "cukup besar" pada situasi ekonomi negara itu, Yunani bisa membutuhkan lebih besar daripada kesepakatan sementara 85 miliar euro (94 miliar dolar AS) pada Senin untuk dana talangan (bailout) ketiga negara itu.

Dalam sebuah studi terbaru dari situasi di negara itu -- yang diberikan kepada para pemimpin Uni Eropa selama negosiasi selama akhir pekan -- IMF mengatakan beban utang Yunani selama dekade berikutnya akan jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan hanya dua

minggu lalu, sebelum negara itu menutup bank-banknya dan menerapkan pengendalian modal dalam pertikaian dengan para kreditor Uni Eropa-nya.

Misalnya, proyeksi baru mengatakan tingkat utang akan meningkat hampir 200 persen dari PDB pada tahun depan, dibandingkan dengan 177 persen pada perkiraan sebelumnya, sebagian karena berlanjutnya tahun resesi ekonomi lain pada 2015.

Untuk 2022, rasio masih akan menjadi besar pada 170 persen, bukannya 142 persen pada perkiraan sebelumnya.

Mengingat profil itu, selain bantuan keuangan lebih besar untuk pemerintah, IMF mengatakan negara itu membutuhkan tingkat penghapusan utang yang besar.

"Memburuknya secara dramatis dalam poin-poin utang berkelanjutan untuk kebutuhan penghapusan utang pada skala itu harus melampaui apa yang telah berada di bawah pertimbangan saat ini," kata studi baru.

"Kami mengulangi kesimpulan kebijakan kami ... bahwa utang Yunani tidak berkelanjutan dan akan membutuhkan operasi utang yang signifikan," seorang pejabat senior IMF mengatakan dalam makalahnya. Dikatakan bahwa jika re-profiling utang yang dipilih, itu akan memerlukan perpanjangan masa tenggang pembayaran utang 30 tahun.

"Pilihan lain termasuk transfer tahunan eksplisit untuk anggaran Yunani atau pengurangan nilai utang awal yang mendalam. Pilihan antara berbagai pilihan untuk Yunani dan mitra Eropanya harus diputuskan," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement