REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Nuu Waar atau Papua memiliki tradisi tersendiri dalam bulan Ramadhan. Pimpinan Pesantren Al Faatih Kaffah Nusantara (AFKN) Nuu Waar, Ustaz Fadlan Garamatan menjelaskan tiga bulan sebelum Ramadhan masyarakat disana sudah menyiapkan bekal.
Sehingga saat beribadah tidak ada lagi yang beraktifitas seperti melaut atau berkebun. Dengan begitu masyarakat disana bisa tenggelam dalam khidmatnya bulan Ramadhan, layaknya mendapatkan kesempatan terakhir kalinya. Sehingga pelaksanaan Ramadhan dilakukan dengan sangat maksimal.
Hal unik lainnya adalah tradisi berbagi makanan serta ada pula sekelompok anak muda yang selalu membangunkan warga untuk sahur. Berikut cerita lengkapnya kepada tim Republika Online.
Video Editor: Casilda Amilah