Pemudik Berpenyakit Bawaan Harus Ekstra Waspada

Rep: c 26/ Red: Indah Wulandari

Rabu 15 Jul 2015 10:16 WIB

 Anggota pramuka menolong pemudik dengan membawakan barang bawan pemudik di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (12/7).  (Republika/Prayogi) Anggota pramuka menolong pemudik dengan membawakan barang bawan pemudik di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (12/7). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ancaman kesehatan harus menjadi prioritas yang diwaspadai selama melakukan perjalanan mudik. Terutama bagi pemudik yang mengidap penyakit tertentu.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, pemudik yang telah memiliki penyakit bawaan sebelumnya harus lebih ekstra menjaga diri.

Tjandra pun memberikan tips bagi pemudik yang rutin minum obat agar senantiasa bugar di perjalanan.

“Siapkan obat-obat rutin yang dibutuhkan dan harus diminum selama macet di jalan. Antisipasi jangan sampai obat ada di kopor atau di bagasi yang sulit dicari. Begitu juga saat ada di kampung halaman," ujarnya dalam siaran pers yang diterima ROL, Rabu (15/7).

Perlu juga berkonsultasi dengan dokter di sepanjang jalan mudik dan di kampung halaman.  Yang harus diwaspadai, katanya,  gangguan kesehatan perjalanan seperti mual, pusing, kelelahan serta stress karena macet.

“ Jangan sampai pemudik memaksakan diri dengan meminum obat atau bahan tertentu yang dipercaya sebagian masyarakat dapat meningkatkan daya tahan tubuh sesaat. Tidak ada obat atau minuman yang betul-betul bisa mengubah seorang pengemudi yang kelelahan menjadi mendadak segar," imbaunya.

Pemudik diimbaunya tidak memaksakan diri ketika lelah. Istirahat secara berkala dapat membantu minimal setiap empat jam sekali. Pemudik juga dapat memanfaatkan tempat istirahat disepanjang arus mudik.

Terpopuler