REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemerintah Irak menyatakan, mulai Kamis (16/7) besok sebagai hari libur resmi karena gelombang panas. Hal ini menyusul meningkatkan suhu udara yang tengah melanda Irak.
Sebuah pernyataan kabinet mengatakan, beberapa wilayah telah melaporkan suhu di atas 50 derajat celcius. Ini tentu menjadi kendala bagi orang-orang dalam menjalankan aktivitas apalagi bagi orang-orang yang berpuasa.
"Beberapa provinsi mengatakan suhu mencapai 50 derajat celcius, khususnya melelahkan bagi orang-orang yang tidak makan atau minum pada siang hari yang panjang di bulan suci Ramadhan," tulis sebuah pernyataan pemerintah seperti dilansir dari Reuters, Rabu (15/7).
Pengumuman ini secara efektif membawa libur lebih lama di akhir Ramadhan. Liburan Idul Fitri di negara tersebut akan dimulai pada hari Jumat dan Sabtu.
Beberapa negara sebelumnya juga dilaporkan mengalami peningkatan suhu di musim panas. Bahkan, di India gelombang panas ini mengakibatkan warga tewas akibat dehidrasi parah.