Kamis 16 Jul 2015 02:19 WIB

Ini Informasi Terkait Gerbong Mutasi Besar-besaran di TNI AD

Presiden Jokowi melantik Letjen Mulyono menjadi KSAD, disaksikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Presiden Jokowi melantik Letjen Mulyono menjadi KSAD, disaksikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerbong mutasi besar-besaran di lingkungan TNI Angkatan Darat (AD) akan dimulai setelah libur Lebaran. Itu lantaran setidaknya ada tiga jabatan bintang tiga yang bakal ada pergantian. Posisi itu meliputi panglima Kostrad yang lowong, serta komandan Kodiklat AD Letjen Lodewijk Freidrich Paulus dan sekretaris jenderal Wantannas Letjen Waris yang tidak lama lagi bakal pensiun.

Posisi KSAD yang sempat lowong sepeninggal Jenderal Gatot Nurmantyo menjabat panglima TNI sudah ditempati Letjen Mulyono. Sepeninggal Mulyono, posisi panglima Kostrad masih dirangkapnya.

Beredar kabar di kalangan wartawan yang meliput di Mabes TNI, panglima Kostrad akan diduduki Mayjen Agus Sutomo yang saat ini menjabat panglima Kodam Jaya. Adapun, panglima Kodam Jaya selanjutnya akan diisi Mayjen Doni Monardo yang kini berstatus sebagai komandan jenderal Kopassus.

Posisi Doni akan digantikan Brigjen Muhammad Herindra yang kini menjabat kepala staf Kodam III/Siliwangi. Tentu saja Herindra akan kembali kepada habitatnya lantaran sebelumnya pernah menjadi wakil komandan jenderal Kopassus.

Kabar yang beredar pula, komandan Paspampres Mayjen Andika Perkasa akan dipromosikan menjadi panglima Kodam III/Siliwangi, menggantikan Mayjen Dedi Kusnadi Thamim. Baik Herindra maupun Andika sama-sama alumni Akbari 1987.

Hanya saja, hingga kini belum diketahui siapa sosok jenderal bintang dua pengganti Andika yang bakal menjaga Presiden Jokowi selama 24 jam. Pun apakah Mayjen Dedi Kusnadi yang sama-sama alumni Akabri 1983, dengan KSAD Letjen Mulyono akan naik pangkat, belum juga diketahui kebenarannya.

Dimintai konfirmasi terkait isu tersebut, Panglima TNI Jenderal Gatot belum bisa berbicara banyak. Dia hanya mengatakan, semua jenderal berpeluang sama, asal memenuhi syarat.

"Setelah Panglima TNI duduk nanti Wanjakti (Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi) bersama kepala staf, bersama saya, menentukan Pangkostrad dan lanjutnya," ujar mantan komandan Kodiklat AD tersebut di Mabes AD, Rabu (15/7).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement