Kamis 16 Jul 2015 12:40 WIB

Nusron Wahid Khataman Alquran Bersama TKI di Korsel

Red: Dwi Murdaningsih
 Sebanyak seribu anak melakukan khataman Alquran dan doa bersama di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (23/2). (Republika/Tahta Aidilla)
Sebanyak seribu anak melakukan khataman Alquran dan doa bersama di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (23/2). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid dalam kunjungannya ke Korea Selatan menyempatkan diri mengikuti khataman Alquran di sebuah masjid sederhana di Incheon, Seoul, bersama TKI. Menurut Nusron, merasakan meski termasuk kaum minoritas, bukan berarti tak ada tempat ibadah untuk para TKI Muslim yang ada di Incheon. Mereka tetap bisa melepas dahaga ibadah dengan pergi ke Masjid Al Mujahidin, mesjid sederhana berdinding putih yang berada di lantai dua sebuah bangunan di kawasan kota pelabuhan Incheon.

Kepada mereka, Nusron juga mengusulkan agar membuat sebuah koperasi masjid agar lebih sistematis, dan uang bisa berputar di mana keuntungannya kembali ke mereka."Diatur ya dari sekarang, didata siapa saja TKI yang sering ibadah di sini. Misalnya saja soal transfer uang ke Indonesia. Biasanya kan melalui agen, agen itu mengambil keuntungan dari selisih penukaran kurs mata uang, daripada untuk agen kan keuntungan lebih baik untuk kita lagi," kata Nusron.

Ketua Pengurus Masjid Al Mujahidin, Agus Kholidin mengatakan, imam masjid yang memimpin shalat berjamaah di datangkan langsung dari Indonesia. Masjid ini juga kerap menjadi ajang kumpul-kumpul TKI di sekitar wilayah Incheon. TKI yang mampir ke sana hanya mereka yang bekerja di sektor perikanan. "Shalat Jumat juga biasa digelar di sini. Kalau mau ibadah, kita izin ke bos. Biasanya diizinin kok, asal kitanya mau minta waktu atau tidak," tutur Agus, Rabu (15/7).

Kedatangan Nusron didampingi Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI Hariyadi Agah dan sejumlah staf KBRI dan BNP2TKI di Korea Selatan. Para TKI dalam audiensi dengan Nusron juga menyampaikan berbagai masalah mafia TKI sebelum berangkat ke Korsel yang dilakukan oknum Lembaga Pendidikan dan Kursus Bahasa Korea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement