REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperpanjang waktu penutupan sejumlah bandar udara (Bandara) terdampak erupsi gunung Raung, di Jawa Timur. Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskompublik) Kemenhub, J. A. Barata dalam press realesenya menerangkan, penutupan beberapa bandara tersebut akibat dampak debu vulkanik yang mengganggu sejumlah penerbangan dari dan menuju bandara terkait.
"Penutupan beberapa bandar tersebut berdasarkan Notice to Airmen (Notam) yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sore ini (16/7)," terang Barata, ketika dikonfirmasi, Kamis (16/7).
Diterangkan olehnya, beberapa bandara utama di Jawa Timur yang ditutup.Berasarkan data yang didapat Republika, penutupan bandara Internasional Juanda diperpanjang mulai, Kamis (16/7) pukul 17.00 WIB hingga Jumat (17/7) pukul 06.00 WIB besok. Hal serupa juga diberlakukan untuk bandara Abdurahman Saleh.
Sementara, bandara Notohadinegoro di Jember dan bandara Blimbingsari di Banyuwangi juga megalami penutupan hingga pukul 16.00 wib besok.
Penutupan beberapa bandar tersebut berdasarkan NOTAM yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sore ini. NOTAM penutupan bandara-bandara ini akan terus diperbarui menyesuaikan dengan kondisi nyata atas perkembangan penyebaran debu vulkanik terkait aktivitas Gunung Raung di Provinsi Jawa Timur.