Kamis 16 Jul 2015 23:53 WIB

Ribuan Pemudik Terkatung di Bandara Juanda Surabaya

Rep: Andi Nurroni/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bandara Juanda, Surabaya
Bandara Juanda, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Ribuan pemudik asal Kota Surabaya dan sekitarnya terpaksa menahan sejenak hasrat mereka untuk pulang ke kampung halaman. Para calon penumpang pesawat tersebut batal terbang, setelah Menteri Perhubungan memutuskan penutupan Bandara Juanda Surabaya akibat erupsi Gunung Raung di Banyuwangi, Jawa Timur hingga pukul 06.00, Jumat (17/7).

GM Angkasa Pura I Bandara Juanda Janus Suprayogi merinci, total ada 222 penerbangan terdampak. Terdiri dari 110 penerbangan keberangkatan dan 112 kedatangan. Sementara jumlah penumpang terkena imbas, menurut dia, sejumlah 27874. Terdiri dari 18108 calon penumpang kedatangan dan 9766 calon penumpang kebernagkatan.

Di Bandara Juanda, sejak siang, para calon penumpang tekatung-katung. Banyak yang memilih untuk merebahkan diri di lantai di antara barang-barang bawaan mereka. Selebihnya, para calon penumpang memadati warung-warung makan di area bandara.  

Menghadapi kondisi tersebut, makskapai-maskapai penerbangan menawarkan dua solusi, yakni pengembalian dana atau penjadwalan ulang. Salah seorang pemudik, Muqit (24), memastikan membatalkan rencana mudik ke kampung halaman suaminya di Denpasar.

Padahal, menurut Muqit, sudah dua Lebaran terakhir, ia, suami dan anak semata wayang mereka tidak mudik ke Denpasar. "Ini nenek anak sudah nunggu di Denpasar. Kecewa, sih. Tapi bagaimana, ini kan cuaca," ujar petugas kesehatan itu.

Ia memutuskan membatalkan mudik ke Denpasar karena terkendala masa cuti yang terbatas. Ia memilih menerima pengemebalian dana dari maskapai Citilink, dan sebagai gantinya, Muqit dan keluarga memutuskan mudik ke rumah orangtuanya di Lumajang.   

Berbeda dengan Muqit, pemudik lain, Hennny (42) memilih untuk menerima tawaran penjadwalan ulang. "Suami saya sedang urus. Mungkin dijadwal ulang," kata pemudik tujuan Makassar itu.

Berhubung rumahnya dekat bandara, Henny sekeluarga memilih untuk pulang dan beristirahat di rumah. Ia mengaku pasrah. "Ya, bagaimana. Enggak bisa menyalahkan siapa-siapa. Pasrah saja sama Allah," ujar dia.

Calon penumpang lain, Septian (23), juga memilih tawaran penjadwalan ulang dari pihak Lion Air. Berhubung ia mendapatkan jadwal pukul 05.45 pagi besok, pemudik tujuan Banjarmasin itu memilih untuk bermalam di bandara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement