Jumat 17 Jul 2015 14:01 WIB

'Pancarkan Islam Rahmad dari Pusat Ibadah dan Pendidikan

Warga melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Jumat (17/7). (Republika/Raisan Al Farisi)
Warga melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Jumat (17/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pakar pendidikan Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Prof Dr Hamka Haq, MA mengatakan, sudah menjadi keharusan memancarkan Islam Rahmah dari pusat ibadah dan pendidikan dalam menghadapi tantangan zaman.

"Agama Islam datang ke Indonesia untuk memperbaiki akhlak bangsa, tanpa meninggalkan budaya asli leluhur yang positif, karena itu kuncinya adalah memancarkan Islam Rahmah (damai)," kata Hamka saat membawakan khutbah shalat Idul Fitri 1436 Hijriah di Masjid Al Markaz Al Islamy Jenderal Syekh Yusuf, Makassar, Jumat (17/7).

Dia mengatakan, menghadapi persoalan-persoalan bangsa yang makin kompleks ini, maka perlu memancarkan Islam rahmah (akhlak karimah) dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut dia, nilai-nilai Islam berupa kedisiplinan, kejujuran, kasih sayang dan juga kebersihan (thaharah) sangat relevan untuk mengatasi sejumlah persoalan bangsa.

"Selain itu, dalam hubungan sesama manusia, segenap ibadah juga bernilai untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan kebersamaan baik dalam skala kecil keluarga maupun dalam skala yang seluas-luasnya untuk masyarakat," katanya.

Namun fenomena di lapangan, hubungan kasih sayang itu sekana sirna, berganti dengan sikap egois untuk senang sendiri dan berniat menyingkirkan yang lainnya.

Karena itu, peran pusat-pusat ibadah dan pendidikan harus mampu memancarkan Islam Rahmah itu.

Hamka mengatakan, dari aspek pendidikan, di negara ini menjadi tanah suburnya sekolah Islam secara luas, ditambah lagi sekolah-sekolah umum, namun tujuan utama pendidikan yakni terwujudnya akhlak mulia bagi anak didik, seolah terabaikan.

"Kondisi ini sangat memprihatinkan, apalagi lembaga pendidikan cenderung hanya menjadi wadah pengajaran untuk mencetak generasi yang cerdas dengan segudang ilmu, namun minus budi pekerti," katanya.

Karena itu, lanjut dia, maka jangan heran jika semakin sering terjadi tindak kriminal di kalangan anak didik, mulai dari tawuran, kebebasan seks, narkoba, penganiayaan terhadap guru atau dosen, sampai pembunuhan dan pembakaran kampus.

Jamaah masjid Al Markaz mencapai ribuan orang yang meluber hingga ke jalan raya di sisi masjid yakni Jalan Masjid Raya dan Jalan Sunu, Makassar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement