Jumat 17 Jul 2015 17:48 WIB
Penyerangan Masjid di Papua

Masjid Dibakar, KWI: Tidak Mungkin Orang Papua Melakukan Itu

Rep: C02/ Red: Ilham
Sekertaris Eksekutif Kongres Wali Gereja Indonesia (KWI), Romo Benny Susetyo
Sekertaris Eksekutif Kongres Wali Gereja Indonesia (KWI), Romo Benny Susetyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Romo Benny Susetyo menyebut pembakaran masjid di Tolikara, Jumat (17/7) dilakukan orang luar. Ia merasa masyarakat Papua tidak mungkin melakukan tindakan anti toleransi.

Menurut dia, selama ini umat beragama di Papua sangat rukun dan damai. Bahkan saling menghargai satu sama lainnya. "Umat beragama di Papua itu sangat rukun. Tidak mungkin mereka melakukan tindakan antitoleransi seperti itu. Itu orang luar," kata Romo Benny Susetyo kepada Republika, Jumat (17/7).

Romo mengatakan, orang luar itu sengaja masuk ke Papua untuk memprovokasi umat beragama. Mereka datang untuk membuat kericuhan dan merusak hubungan umat beragama di Papua. Orang-orang seperti itu harus ditindak dan diberikan sanksi hukum secara adil.

Sebagai sekretaris KWI, Romo juga tidak mengetahui adanya kegiatan seminar dan KKR pemuda GIDI yang menyuarakan untuk membatalkan semua kegiatan yang bersifat mengundang umat besar di Indonesia. Bahkan, ia juga tidak tahu adanya surat larangan yang beredar di media massa itu.

Selain itu, KWI juga tidak mengetahui adanya Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) yang juga sudah menutup Gereja Adven di Paido. "Saya tidak tahu adanya GIDI di Papua. Apalagi organisasi di Papua itu juga sangat banyak," ujar Romo.

Romo menghimbau masyarakat di Papua jangan terprovokasi oleh orang luar tak dikenal tersebut. Masyarakat juga harus berhati-hati agar tidak merusak kerukunan umat beragama di Papua.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement