Sabtu 18 Jul 2015 02:33 WIB

Jangan Salah Artikan Jihad

Mari kita meluruskan makna jihad, ilustrasi
Mari kita meluruskan makna jihad, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Khatib shalat Idul Fitri di Masjid Sirotol Mustaqim Kota Malang, Jawa Timur Jubair, SH mengingatkan agar masyarakat Indonesia jangan sampai menyalahartikan jihad yang selama ini dipahami sebagai angkat senjata oleh kelompok tertentu.

"Karena salah mengartikan jihad oleh kelompok tertentu, menjadikan Indonesia dipandang sebagai negara teroris, padahal itu tidak benar dan sangat merugikan orang lain," tegas Jubair ketika menjadi khatib dan imam shalat Idul Fitri, Jumat (17/7).

Menurut dia, arti jihad yang sesungguhnya adalah kemampuan melawan diri sendiri, bukan mengangkat senjata dan memerangi umat manusia yang tidak sepaham dengan kelompoknya.

"Jihad di Tanah Air dipimpin oleh kepala negara (presiden), bukan oleh sekelompok dan golongan tertentu," tegasnya.

Jihad, lanjutnya, merupakan bentuk untuk melawan dan memerangi segala kemungkaran dan bertempur melawan kemiskinan demi peningkatan kesejahteraan umat manusia, termasuk seluruh masyarakat Indonesia. Bukan sebaliknya, memerangi dan merugikan orang-orang yang tidak bersalah karena senjatanya.

Menyinggung makna Ramadhan dan Idul Fitri, Jubair mengatakan pada momen Lebaran ini, bukan hanya sekedar memakai baju baru, tetapi bagi umat muslim juga sebagai momen bangkitnya kesadaran sosial dan sikap mau berbagai untuk menyejahterakan dan membantu orang lain yang membutuhkan, terutama fakir miskin dan anak yatim.

Selain itu, juga momen untuk melahirkan ide-ide baru demi pembangunan bangsa dan negara ke depan yang lebih baik.

"Umat Islam harus bangkit untuk menata kehidupan dan masa depan yang lebih baik, jantgan sampai tergerus dan tertinggal dalam hal apapun untuk menata dunia ini," ujarnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement