REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Albertus Patty menyesalkan terjadinya kasus kekerasan agama di Tolikara, Papua.
"Kami berharap semua pihak dapat menahan diri. Kami minta agar aparat kepolisian dapat mengungkapkan akar persoalannya," ujarnya saat dihubungi Republika, Jumat, (17/7).
Ia mengimbau persoalan apa pun tidak boleh diselesaikan dengan jalan kekerasan. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk mengamankan pelaku kekerasan yang diduga berasal dari sinode tertentu agar bertanggungjawab terhadap kekerasan ini.
"Kami mengungkapkan rasa sesal dan duka terhadap para korban kekerasan, tugas kita bersama adalah menjaga dan makin meningkatkan dialog dan toleransi anta umat beragama," tuturnya.
PGI, menurutnya, memihak siapapun yang jadi korban dan menentang serta mengecam pelaku kekerasan, meski dia amggota gereja.
Ia meminta pemerintah memberikan sanksi kepada pelaku kekerasan. Secara spesifik, ia menghimbau agar kasus ini dilokalisir sehingga semua harus waspada terhadap kelompok yang memanfaatkan kasus ini untuk memecah-belah toleransi umat beragama.