REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menganggap tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap pemerintah menurun. Ketua Umum (Ketum) Apindo, Haryadi Sukamdani menilai hal ini terjadi akibat kebijakan fiskal yang diterapkan pemerintah.
“Tingkat kepercayaan juga drop pada semester satu, karena kebijakan fiskal pada situasi seperti ini,” ujar Haryadi kepada wartawan saat open house di kediaman Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (18/7).
Haryadi menerangkan, pemerintah memang memiliki target untuk menaikan pajak dan bea cukai hingga 38 persen. Menurut dia, target angka tersebut sangat tinggi dan menyebabkan pengaruh pula kepada para petugas pejabat. Dia berpendapat, mereka kelak akan berubah menjadi sangat agresif karena hal itu.
Menurut Haryadi, situasi itu jelas akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap para petugas pajak. “Apalagi kalau sampai ada dispute bloker rekening,” katanya. Padahal, lanjut dia, perihal ini merupakan pusat dari kegiatan operasional negara.
Untuk itu, Haryadi berpendapat kebijakan itu harus ditinjau kembali. Ia juga menegaskan telah mengingatkan hal itu kepada pemerintah.
Haryadi juga mengungkapkan, target menaikkan hingga 38 persen itu dinilai tidak akan bisa tecapai apabila dipaksakan. Menurutnya, hal ini justru akan membuat nama baik pemerintah jatuh di mata masyarakat. Padahal, terangnya, penerimaan pajak itu penting mengingat hal ini merupakan arus utama kas di APBN.
“Jadi hal inilah yang harus diperbaiki lagi ke depannya,” tambahnya.