REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Libur lebaran tahun ini, pedagang Sate Maranggi di Kabupaten Purwakarta, marema (laku keras). Para pedagang sate ini, diserbu pengunjung. Pasalnya, panganan dari daging yang dibumbui ini memang menggugah selera. Sehingga, Sate Maranggi selalu dirindukan pecintanya.
Ahmad Syahid (30 tahun), warga asal Kabupaten Karawang, mengatakan, libur lebaran ini dirinya sengaja memboyong keluarga untuk piknik ke Wanayasa, Purwakarta. Karena, wilayah itu terkenal dengan suhunya yang dingin. Serta, sangat populer dengan kuliner khasnya, yakni Sate Maranggi.
"Di sepanjang jalan dari Pasawahan sampai Wanayasa, Purwakarta, banyak rumah makan dan warung yang menyajikan menu utama Sate Maranggi," ujar Syahid, kepada Republika Online, Sabtu (18/7).
Sate Maranggi khas Purwakarta ini, sangat enak. Cita rasanya, menggoyang lidah. Jadi, lanjut Syahid, siapapun akan selalu ketagihan dengan kuliner berbahan baku daging ini.
Apalagi, sambungnya, harga Sate Maranggi ini sangat terjangkau oleh siapapun. Sebab, harganya berkisar Rp 1.500 sampai Rp 4.000 per tusuknya. Sate ini, ada dua pilihan. Yaitu, daging sapi dan daging kambing muda. "Makannya cocok dengan nasi timbel atau ketan bakar. Sangat enak rasanya," ujar Syahid.
Sementara itu, Abah Didi (56 tahun), salah seorang pedagang Sate Maranggi di depan Situ Wanayasa, mengatakan, setiap libur lebaran pedagang sate selalu marema. Banyak pengunjung yang bersantap kuliner ini.
"Pada libur lebaran pertama ini, Abah siapkan 2.000 tusuk. Alhamdulillah, sampai sore ini sudah habis," ujarnya.