REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, mengungsikan sebanyak 700 jiwa lebih warga, tersebar di Kelurahan Takome, Loto dan Togafo yang terkena dampak erupsi Gunung Gamalama di empat titik yang disiapkan pemerintah kota.
"Warga tersebut terpaksa diungsikan karena sejak tiga hari terakhir terkena abu vulkanik erupsi Gunung Gamalama, sehingga dikhawatirkan mengganggu kesehatan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate Hasyim Yusuf, Sabtu (18/7).
Dia menyatakan, Pemkot Ternate menyiapkan empat titik lokasi pengungsian untuk warga yang terkena dampak erupsi Gunung Gamalama yakni di Markas Lanal Ternate, aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), aula SMK Negeri 2 dan aula Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ternate, jika banyak warga yang harus diungsikan.
Pemkot Ternate telah menetapkan tanggap darurat erupsi Gunung Gamalama yang berlaku selama 14 hari mulai 18 Juli - 1 Agustus untuk memaksimalkan penanganan dampak erupsi Gunung Gamalama.
Selain itu, dana yang dibutuhkan untuk penanganan korban erupsi Gunung Gamalama sudah disiapkan Pemkot Ternate melalui Dana Tidak Terduga (DTT) yang telah dialokasikan dalam APBD tahun 2015, namun jumlahnya belum bisa ditaksir.
Menurut dia, Pemkot Ternate hingga kini sudah menyiapkan belasan mobil operasional guna mengangkut pengungsi lainnya yang terkena dampak erupsi Gunung Gamalama seperti di Afetaduma, Togafo, Loto dan Takome yang hingga kini masih bertahan di rumahnya masing-masing.
Sementara itu, Gunung Gamalama di Kota Ternate, pada Sabtu Sore sekitar pukul 17.00 Wit kembali menyemburkan abu vulkanik setinggi 500 meter dari kawah gunung tersebut.