Sabtu 18 Jul 2015 21:29 WIB

Tokoh Agama Mamuju Keluhkan Minimnya Tayangan Sehat di Televisi

Red: Agung Sasongko
Tayangan televisi yang tidak sehat untuk ditonton publik.  (ilustrasi)
Foto: Antara/Agus Bebeng
Tayangan televisi yang tidak sehat untuk ditonton publik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Sejumlah tokoh agama di Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan literasi media dengan mendiskusikan tayangan televisi lokal maupun nasional. Kegiatan literasi media ini dilaksanakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah ( KPID ) Sulawesi Barat yang dilangsungkan di Masjid Al Qautsar Griya Masannang Mamuju, Sabtu Malam.

Tokoh agama dan masyarakat lainnya yang hadir dalam kegiatan itu mengaku resah masih adanya siaran televisi yang tidak sesuai dengan budaya dan nilai-nilai keagamaan. Wakil Ketua KPID Sulbar, Farhanuddin saat membuka acara literasi media itu mengungkapkan salah satu tujuan kegiatan ini sebagai refleksi atas tayangan selama ini terutama setelah bulan Ramadhan.

Tidak sekedar itu, lanjut dia, diskusi ini juga menjadi sarana mengkampanyekan menonton sehat serta membangun sinergitas antara lembaga KPID dan masyarkat mengawasi siaran TV dan radio.

"Keterlibatan masyarakat untuk bersinergi dengan KPID memang sangat dibutuhkan, sekarang TV sudah merambah ke desa-dusun, KPID secara struktural hanya ada di tingkat provinsi, sinergitas itu mulai dari mencegah tayangan tidak sehat hingga membangun masyarakat yang cerdas dalam memilih tayangan," kata Farhan yang juga dosen FISIPOL Unsulbar.