Ahad 19 Jul 2015 01:33 WIB
Penyerangan Masjid di Papua

Jokowi Diminta tak Hanya Membujuk Umat Islam Bersabar

Rep: C35/ Red: Ilham
Presiden Jokowi.
Foto: Antara
Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Syuhada Bahri meminta secara khusus kepada Presiden Joko Widodo agar segera mengambil langkah tegas untuk pihak yang meneror umat Islam saat ini. Permintaan itu berkaitan dengan kasus pembakaran Masjid di Tolikara Papua, Jumat (17/7).

Syuhada pun menegaskan agar Presiden Jokowi tidak hanya menyuruh umat Islam yang diteror untuk selalu bersabar menghadapi terror-teror tersebut.

Syuhada juga tidak sependapat dengan pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyebut pemicu terjadinya pembubaran Shalat Ied dan pembakaran masjid karena pengeras suara. Namun jika benar speaker sebagai pemicunya, kata dia, maka Wapres bisa mengajukan Undang-undang melarang pengeras suara di masjid dan gereja.

"Termasuk musik-musik segala macam, jika itu adalah pemicunya," kata Syuhada, Sabtu (18/7).

Dilaporkan, kerusuhan di Tolikara pada Jumat (17/7) telah menewaskan satu warga non-Muslim dan 11 lainnya luka-luka. Satu Masjid dan sejumlah kios pakaian dilaporkan terbakar dalam peristiwa tersebut.

Sebelumnya, umat Nasrani mengklaim suara speaker shalat Idul Fitri yang dipasang di tengah lapangan mengganggu ketenangan umum. Mereka meminta umat Muslim membubarkan kegiatan shalat ied tersebut. Hal itu berujung pada perang mulut antara kedua kubu. Kelompok Nasrani kemudian melempari masjid dengan api hingga kebakar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement