Ahad 19 Jul 2015 04:03 WIB
Pembakaran masjid

Pembakaran Masjid, Wasekjen MUI Gugat Komentar Wapres JK

Suasana kebakaran Masjid Karubaga kini menjadi puing-puing.
Foto: Facebook
Suasana kebakaran Masjid Karubaga kini menjadi puing-puing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden penyerangan umat Islam terjadi ketika mereka sedang menunaikan shalat Idul Fitri di lapangan Koramil l1702-11/Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7) pagi WIT. Saat takbir pertama, kelompok massa Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) langsung menyerang umat Islam yang sedang menunaikan shalat Id.

Selang beberapa saat kemudian, sekelompok masyarakat penyerang melakukan pelemparan ke arah Mushala Baitul Muttaqirumah dan selanjutnya membakar beberapa kios yang ada di sekitar tempat tersebut. Wapres JK mendapat laporan bahwa peristiwa itu terjadi karena kegiatan shalat Id bersamaan dengan kegiatan gereja masyarakat setempat.

Jemaat gereja protes dengan pengeras suara di kegiatan salat yang dianggap mengganggu ketenangan. Akibatnya, ricuh pun terjadi. "Memang asal muasal soal speaker itu mungkin butuh komunikasi lebih baik lagi untuk acara-acara seperti itu," ujar JK.

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain ‏merasa heran dengan sikap JK. Pasalnya, JK dengan gampang menyalahkan pengeras suara sebagai biang keladi penyerangan jemaat GIDI ke umat Islam yang menjalankan shalat.

Kasus Torikara krn Speaker? Bagaimana mau khutbah di lapangan tanpa speaker? Jadi boleh bakar masjid hanya krn speaker? Komentar NGAWUR....!" katanya melalui akun Twitter, @UstadTengku.

Tengku melanjutkan, "Masjid di Tolikara, Papua dibakar umat Kristen saat akan sholat Ied pagi Jum'at tadi. Nampaknya Minoritas sdh merasa jadi Raja di Indonesia."

Ustaz Yusuf Mansur pun juga mempertanyakan pernyataan JK yang menyalahkan pengeras suara sebagai biang keladi penyerangan ke umat Islam. Sambil mengomentari tautan berita, ia hanya bisa mendoakan Muslim Tolikara untuk tabah. "Doa saya&qt smua. Apalagi jika Pak JK bnr, sbb soal speaker," katanya melalui akun, @Yusuf_Mansur.

Sebelumnya, Badan Pekerja Wilayah Toli GIDI membuat surat terbuka untuk umat Islam.

Kepada Yth: Umat Islam Se-Kabupaten Tolikara

Badan Pekerja Wilatah Toli (BPWT) Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) memberitahukan bahwa pada tanggal 13-19 Juli 2015 ada kegiatan Seminar dan KKR Pemuda GIDI tingkat Internasional.

Sehubungan dengan kegiatan tersebut kami memberitahukan bahwa:

1. Acara membuka Lebaran tanggal 17 Juli 2015, kami tidak mengijinkan dilakukan di Wilayah Kabupaten Tolikara (Karubaga)

2. Boleh merayakan hari raya di luar Kabupaten Tolikara

3. Dilarang Kaum Muslimat memakai pakain Yilbab

Demikian pemberitahuan kami dan atas perhatiannya kami mengucapkan banyak terima kasih.

Karubaga, 11 Juli 2015

Ketua Wilayah Toli: Pdt. Nayus Wenea, S.Th

Sekretaris: PDt. Marthen Jingga, S.Th.MA

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement