REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembakaran masjid di Tolikara, Papua disebut merusak jati diri bangsa Indonesia di mata internasional. Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki toleransi dan keharmonisan beragama yang tinggi.
Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyebut selama ini masyarakat Indonesia dikenal bisa hidup rukun di tengah bermacam-macam agama yang diakui. Pembakaran masjid itu tentunya akan mempengaruhi citra bangsa.
"Selama ini Indonesia dikenal sebagai bangsa yang toleransinya tinggi di tengah agama yang macam-macam. Pembakaran masjid itu tentu akan merusak jati diri bangsa di mata internasional," kata Saleh kepada ROL.
Padahal menurutnya, selama ini bangsa Indonesia biaa hidup tenang dan damai di tengah perbedaan agama, baik itu kaum minoritas ataupun mayoritas di suatu daerah.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini melihat betapa kedamaian di Indonesia akhirnya terusik dengan tindakan tersebut. Namun, ia berpesan agar umat Muslim tidak terpancing emosi yang kemudian bisa menambah rumit masalah dan semakin mencederai kedamaian Indonesia.
Ia menambahkan tindakan kekerasan ini harus diusut tuntas. Pelakunya juga harus dihukum secara tegas.