Ahad 19 Jul 2015 17:39 WIB

Libur Lebaran, Warga Memadati Pusat Kota Bandung

Red: Winda Destiana Putri
Kemacetan lalulintas cukup parah di jalur alternatif melalui Punclut, Kecamamatan Lembang, arah Kota Bandung, Sabtu (18/7). Selain karena tingginya pengunjung menuju tempat wisata juga adanya rekayasa jalan.
Foto: Republika/Edy Yusuf
Kemacetan lalulintas cukup parah di jalur alternatif melalui Punclut, Kecamamatan Lembang, arah Kota Bandung, Sabtu (18/7). Selain karena tingginya pengunjung menuju tempat wisata juga adanya rekayasa jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pusat Kota Bandung di kawasan Jalan Asia Afrika dipadati oleh masyarakat yang menghabiskan  liburan Lebaran yang bertepatan dengan libur akhir pekan.

Dilihat dari pengamatan mata pada Ahad (19/7) lokasi penyelenggaraan Peringatan Konferensi Asia Afrika di depan Gedung Merdeka masih menjadi tempat favorit warga untuk berkumpul dan berfoto.

Selain itu kawasan Alun-alun Bandung dan Masjid Agung Bandung juga banyak dikunjungi masyarakat, baik warga Bandung maupun dari luar Bandung, seperti Jakarta dan kota-kota lain di sekitar Ibu Kota Jawa Barat.

Sementara itu di kawasan yang dikenal sebagai pusat kuliner Bandung seperti di kawasan Jalan Veteran, Jalan Braga, Jalan Burangrang, sekitar kawasan Dago, Pasirkaliki dan sejumlah wilayah lainnya juga dipadati masyarakat.

Mayoritas warga yang mengunjungi pusat kuliner di kota Bandung berasal dari Jakarta yang terlihat dari nomor kendaraan yang terparkir. Berbeda dengan pusat kota Bandung, beberapa kawasan di pinggir pusat kota lalu lintas relatif lengang dibandingkan hari-hari biasanya seperti Jalan Buah Batu arah Simpang Lima, Jalan Pelajar Pejuang dan Jalan BKR, serta kawasan sekitar Jalan Lodaya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِنِ امْرَاَةٌ خَافَتْ مِنْۢ بَعْلِهَا نُشُوْزًا اَوْ اِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَآ اَنْ يُّصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۗوَالصُّلْحُ خَيْرٌ ۗوَاُحْضِرَتِ الْاَنْفُسُ الشُّحَّۗ وَاِنْ تُحْسِنُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
Dan jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tidak acuh, maka keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu memperbaiki (pergaulan dengan istrimu) dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap acuh tak acuh), maka sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

(QS. An-Nisa' ayat 128)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement