REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama merasa yakin pembukaan hubungan diplomatik AS-Kuba akan mendorong reformasi politik di Kuba. Juga, kata Obama, ikatan ini berdampak pada makin membaiknya persoalan HAM di negeri cerutu itu.
Sejumlah aktivis HAM mengaku setuju dengan pernyataan Obama tersebut. "Langkah Obama membuka hubungan diplomatik ini sangat penting terutama bagi perbaikan masalah HAM di Kuba," demikian pernyataan Human Rights Watch (HRW) seperti dikutip USA Today, Ahad (19/7).
Daripada mengisolasi Kuba, hubungan diplomatik ini dipercaya akan menghapus hambatan-hambatan yang selama ini ada dalam memperbaiki persoalan HAM. "Bagus bagi kita untuk tidak mengisolasi Kuba," kata Jose Miguel Vivanco, Direktur HRW Amerika.
Amnesty International menyatakan sikap yang sama seraya berharap langkah ini akan memberikan kesempatan bagi agenda perbaikan HAM di Kuba. Menurut Amnesty, Kuba tidak bisa lagi menjadikan alasan embargo ekonomi sebagai pengalihan atas kewajiban HAM.