Selasa 21 Jul 2015 06:07 WIB

Dibutuhkan 558 Ribu Pilot Selama 20 Tahun Mendatang, Berminat?

Pilot dan copilot dalam kokpit pesawat, ilustrasi
Pilot dan copilot dalam kokpit pesawat, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Maskapai penerbangan komersial perlu merekrut dan melatih 558.000 pilot baru selama 20 tahun ke depan untuk memenuhi meningkatnya permintaan perjalanan. Boeing merilis sekitar 40 persen dari pilot komersial baru, atau 226.000, akan dibutuhkan di kawasan Asia Pasifik, menurut laporan tersebut.

Permintaan serupa untuk teknisi perawatan pesawat, di mana akan ada kebutuhan untuk 609.000 karyawan baru. Asia Pasifik kembali membutuhkan porsi terbesar dengan 238.000 karyawan baru, atau 39 persen. Penambahan staf akan diperlukan untuk menjalankan 38.000 pesawat baru yang diproyeksikan bertambah ke armada global selama 20 tahun ke depan, kata raksasa perusahaan ruang angkasa.

Boeing memiliki 17 kampus pelatihan di seluruh dunia.

"Tantangan memenuhi permintaan global untuk profesional maskapai penerbangan tidak akan bisa diatasi oleh satu perusahaan saja," kata Sherry Carbary, wakil presiden Boeing Flight Services.

Dibandingkan dengan prospek perusahaan 2014, permintaan pilot naik lebih dari empat persen dan permintaan untuk teknisi naik sekitar lima persen. Setelah Asia Pasifik, Amerika Utara dan Eropa menempati tempat kedua dalam perkiraan terbaru Boeing untuk pilot, dengan 95.000 karyawan baru diproyeksikan direkrut selama 20 tahun berikutnya.

Diikuti oleh Timur Tengah (60.000 pilot baru), Amerika Latin (47.000 pilot baru), Afrika (18.000 pilot baru) dan Rusia/CIS (17.000 pilot baru). Amerika Utara membutuhkan 113.000 teknisi, diikuti oleh Eropa (101.000 teknisi), Timur Tengah (66.000), Amerika Latin (47.000) dan Afrika dan Rusia/CIS membutuhkan keduanya 22.000 teknisi.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement