REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden bernuansa keagamaan di Tolikara, punya dimensi lain sebagai akar persoalan. Wakil Ketua Komisi I, DPR Hanafi Rais Wiryosudarmo mengatakan, setiap konflik punya aspek keadilan sebagai biang permusuhan.
"Ingat, bahwa masalah Tolikara bukan hanya masalah keamanan atau masalah agama, tetapi bisa jadi berhubungan dengan ketidakadilan sosial ekonomi dan politik," kata Hanafi, dalam pesan singkatnya, Selasa (21/7).
Misalnya, dikatakan Hanafi, kesenjangan ekonomi antar kelompok. Begitu juga kesenjangan sosial antara pendatang dengan penduduk asli, serta mungkin juga mobilisasi konflik politik oleh pihak-pihak yang merasa untung jika ada konflik.
Sebab itu, dia menyarankan agar pemerintah kembali mengajak para pihak di Tolikara, agar mengembalikan misi solidaritas sosial antar pemeluk agama dan kelompok masyarakat.
"Dalam bahasa Islam, agama juga harus memajukan hablu minannas. Hubungan antara manusia," ujar dia.
Sehingga, harapannya, dikatakan Hanafi, setiap umat beragama bisa terlatih peka terhadap masalah kesenjangan sosial ekonomi politik yang ada disekitarnya.