Selasa 21 Jul 2015 14:25 WIB

Gedung Merdeka Masih Favorit Wisatawan Lebaran

Sejumlah mahasiswa menggambar Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (29/4). (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah mahasiswa menggambar Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (29/4). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kawasan Gedung Merdeka, tempat pelaksanaan Konfrensi Asia Afrika (KAA) di Jalan Asia Afrika Kota Bandung, masih menjadi primadona warga Kota Bandung dan wisatawan untuk mengisi liburan Lebaran 2015.

"Penasaran saja bila tidak berkunjung ke kawasan Gedung Merdeka, lokasinya unik banget. Ada sentuhan klasik dan modern di sana," kata Wiwit (40), salah seorang pengunjung, Selasa (21/7).

Sejak Jumat (17/7) pengunjung ke kawasan Gedung Merdeka tidak pernah surut mulai pagi hingga sore hari.

Meski tidak masuk ke Gedung Merdeka atau ke Museum Asia Afrika, para pengunjung cukup puas dengan jalan-jalan, duduk dan berfoto di sejumlah sudut bangunan dan di "standing profile" yang berada di Jalan Cikapundung Timur, yang pada akhir Ramadhan menjadi tempat festival.

Beberapa sudut kawaan Gedung Merdeka menjadi  "background" foto mereka. Namun paling banyak orang berfoto di dekat "standing profile" pemrakarsa KAA seperti Ir Soekarno, Ali Sastroamijoyo, U Nu, Muhamad Ali, Sir Jhon Kotelawala, Jawaharlal Nehru.

Selain itu juga ada "standing profile" Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Wagub Deddy Mizwar serta Wali Kota Bandugn Ridwan Kamil.

Kawasan itu menjadi salah satu sudut paling favorit untuk "selfi" atau berfoto keluarga. Bahkan dibanding obyek lain, kawasan itu paling banyak dikunjungi oleh pengunjung yang membawa tongkat narsis atau tongsis.

"Saya sudah beberapa kali ke sini, tapi pada libur Lebaran ini penasaran untuk kembali lagi," kata Noorna, pengunjung asal Jakarta.

Lokasi itu juga berdekatan dengan kawasan taman sintetis Alun Alun Bandung, yang juga menjadi ikon wisata di Kota Kembang.

Hampir setiap hari kawasan taman sitetis berwarna hijau itu penuh oleh pengunjung. Meski harus membuka sepatu dan sandal, tidak menyudutkan niat mereka untuk menikmati sensasi bermain di rumput sintetis yang dipasang pada akhir 2014 lalu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement