Selasa 21 Jul 2015 14:48 WIB

Jalur Alternatif Tasik-Garut Tersendat di Singaparna

 Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (5/8). Sepanjang 60 M jalur Garut - Tasikmalaya via singaparna KM 83, rawan longsor saat musim penghujan,
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (5/8). Sepanjang 60 M jalur Garut - Tasikmalaya via singaparna KM 83, rawan longsor saat musim penghujan,

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Arus milir (balik) kendaraan lintas jalur alternatif Kota Tasikmalaya-Garut tersendat di kawasan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (21/7).

Sejumlah mobil pribadi dan sepeda motor maupun bus umum ramai melewati jalur alternatif tersebut menghindari antrean kendaraan di jalur utama Tasikmalaya-Bandung lintas Tanjakan Gentong.

Laju kendaraan di jalur alternatif itu tersendat di kawasan alun-alun Singaparna karena adanya aktivitas pasar, serta pertemuan arus kendaraan.

Sepanjang ruas jalan alternatif Singaparna tersebut hanya dapat dilalui dua lajur arah berlawanan sehingga menjadi pemicu lambatnya laju kendaraan.

Arus kendaraan di jalur tersebut mulai ramai lancar setelah melewati Singaparna, kemudian kembali tersendat di pertigaan jalan Mangunreja.

"Sepertinya kendaraan yang mau ke Gentong dialihkan ke Singaparna, sehingga jalur Singaparna-Garut macet," kata Faisal pengendara mobil yang menggunakan jalur alternatif Singaparna.

Ia menyamapaikan, arus kendaraan padat lancar sepanjang jalur Singaparna hingga memasuki perbatasan Garut, kemudian tersendat saat memasuki perempatan lampu merah di Garut Kota. "Arah ke Garut memasuki perempatan padat sekali," katanya.

Pengendara lainnya Irpan, menyampaikan lebih dari satu jam terjebak kemacetan dari mulai kawasan Kota Tasikmalaya sampai Singaparna.

Biasanya, kata dia, laju kendaraan dari Kota Tasikmalaya menuju Singaparna hanya dapat ditempuh kurang lebih setengah jam menggunakan kendaraan roda empat. "Dari Kawalu (Kota Tasikmalaya) ke Singaparna macetnya parah," kata Irpan warga Singaparna.

Jalur alternatif Singaparna merupakan jalan yang menghubungkan Tasikmalaya-Garut Kota, kemudian menembus Nagreg, Kabupaten Bandung.

Jalur tersebut biasa ramai dilintasi berbagai jenis kendaraan ketika situasi lalu lintas di jalur selatan Jawa Barat kawasan Gentong, Malangbong dan Limbangan macet.

Sepanjang Jalan Singaparna hingga Garut kota memiliki kondisi jalan yang bagus, terdapat banyak tikungan tajam, tanjakan dan turunan, dan melintasi jurang dan tebing di kawasan Salawu dan Cilawu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement