REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius pada Senin (20/7) mendesak masyarakat internasional mempercepat tindakan menemukan kesepakatan untuk mencegah buangan gas rumah kaca.
Dalam pembicaraan persiapan selama dua hari mengenai cara memerangi perubahan iklim, Fabius berjanji akan mempercepat langkah menuju tercapainya kesepakatan.
"Kita para menteri, kita sekarang perlu mencari kompromi mengenai masalah kebijakan penting, dan itu memiliki dasar yang akan memungkinkan perunding kita bergerak maju. Jika kita ingin kesepakatan disahkan tepat pada waktunya, semua itu harus dipersiapkan. Kita semua telah mengambil pelajaran dari Copenhagen," kata diplomat Prancis tersebut.
Ia merujuk kepada perundingan yang gagal untuk membatasi buangan gas rumah kaca pada 2009. Peserta konsultasi tak resmi tingkat menteri di Paris dijadwalkan membahas seluruh keseimbangan mengenai kesepakatan tersebut, tingkat ambisinya dan tingkat perbedaan yang mesti dipertahankan guna memperhitungkan situasi dan tingkat perkembangan negara anggota PBB yang berbeda.
Sebanyak 40 delegasi termasuk 30 menteri mengikuti pertemuan dua hari itu. Pertemuan kedua dijadwalkan diadakan pada 6-7 September untuk membahas pendanaan kebijakan yang diusulkan untuk membatasi perubahan iklim, yang menjadi kunci bagi kesepakatan yang adil dan efektif selama Konferensi Iklim di Paris (COP21) paling lambat akhir tahun ini.