Selasa 21 Jul 2015 17:12 WIB

Otak Perampokan Wartawati: Saya Butuh Uang Buat Lebaran

Rep: C15/ Red: Bayu Hermawan
 Kapolresta Depok Kombes Pol. Dwiyono (kanan) bersama Kasat Reskrim Kompol Teguh Nugroho (kiri) menunjukkan barang bukti yang dicuri tersangka pelaku perampokan dan pembunuhan wartawati di Mapolresta Depok, Senin (20/7).(Antara/Indrianto Eko Suwarso)
Kapolresta Depok Kombes Pol. Dwiyono (kanan) bersama Kasat Reskrim Kompol Teguh Nugroho (kiri) menunjukkan barang bukti yang dicuri tersangka pelaku perampokan dan pembunuhan wartawati di Mapolresta Depok, Senin (20/7).(Antara/Indrianto Eko Suwarso)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Deni Setyawan (25) otak pelaku perampokan berujung pembunuhan mengaku melakukan aksinya untuk mendapatkan uang untuk lebaran.

"Saya mau lebaran. Gak ada uang," ujarnya.

Deni mengatakan, awalnya ia hendak melakukan aksi perampokan hanya berdua saja dengan Ubay (21). Namun karena dipikir personil kurang, Ubay mengajak Ujon (21) untuk membantu aksi mereka.

Ketiganya kemudian menggasak satu buah laptop, empat buah handphone dan dua buah kamera Nurbaety Rofiq.

Semua barang tersebut berada di dalam kamar Bety, semua barang berserakan diatas kasur. Namun, ketika ditanya mengapa tidak mengambil perhiasan dan motor korban, Deni mengaku tak mengetahui soal keberadaan perhiasaan Bety.

"Saya udah nyuruh Ubay buat ambil perhiasan. Tapi lampu mati, jadi gak keliatan, samar-samar," katanya.

Ia menjelaskan, mereka melakukan aksinya sejak pukul 02.30 hingga pukul 05.30 pagi. Mereka melakukan aksinya tepat pada pukul 04.00 saat Nurbety kembali terbangun dari tidurnya karena mendengar suara gaduh. Akhirnya, mereka menghabisi nyawa Nurbaety pada pukul 05.30. Dan meninggalkan kondisi Nurbaety yang sudah tewas.

Sayangnya, keterangan berbeda diutarakan oleh Kapolres Kota Depok, Kombes Pol Dwiyono terkait waktu kejadian. Pada Senin (20/7) saat pengungkapan pertama tiga orang tersangka Kapolres mengatakan kejadian terjadi pada hari Sabtu (4/7). Namun, setelah Deni otak pelaku tertangkap kejadian diketahui terjadi pada Kamis (2/7).

"Kita gak yakin sama Ubay. Deni ini otak pelaku, jadi dia yang paling paham," ujar Dwi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement