REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekadar informasi, pemberangkatan TPF ke Papua adalah salah satu program kerja dari Komite Umat untuk Tolikara Papua (Komat Tolikara) yang telah terbentuk pada 19 Juli 2015 di Jakarta. Komite ini terbentuk setelah terjadi pertemuan besar para tokoh nasional.
Mereka di antaranya adalah Arifin Ilham, Yusuf Mansur, Hidayat Nurwahid, Didin Hafidhudin, Bahtiar Nasir, Aries Mufti, Muhammad Zaitun Rasmin, dan lain sebagainya. Pada pertemuan itu, para Tokoh sepakat menunjuk Bahtiar Nasir sebagai Ketua Harian Komite. Sementara Muhammadi Zaitun Rasmin menjabat sebagai Wakil Ketua. Sementara, Didin Hafidhudin diangkat sebagai Ketua Dewan Syura, dan Arifin Ilham, Yusuf Mansur, Hidayat Nur Wahid, Bahtiar Nasir, Aries Mufti, Bobby Herwibowo menjadi anggota Dewan Syura.
Nama lain di antaranya Haikal Hassan sebagai Sekretaris, Nur Effendi dan Irfan Syauqi Beik ditunjuk sebagai Bendahara. Sementara itu, Jeje Zaenuddin ditunjuk sebagai Tim Advokasi. Segudang tokoh bergabung dalam Komite diantaranya Ahmad Djuwaini, Arifin Purwakananta, Fahmi Salim, dan lain sebagainya. Dalam Komite ini, Mustofa B. Nahrawardaya dan Adnin Armas ditunjuk sebagai juru bicara.
Dalam program lain, Komite bersama Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, BAZNAS (Badan Amal Zakat Nasional), Forum Zakat, dan lain-lain, sudah memulai mengumpulkan dana masyarakat untuk program pembangunan fisik dan non fisik di Tolikara. Melalui Program bertagline “Damai Tolikara Damai Papua”, penggalangan dana ini diharapkan mendapat respon positif masyarakat luas agar pembangunan kembali Tolikara bisa segera dilakukan dalam waktu dekat.