REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah lembaga amil zakat (LAZ) terus melakukan penggalangan dana untuk korban kerusuhan Tolikara. Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Didin Hafidhuddin menegaskan perlunya sinergi antara lembaga-lembaga amil zakat yang menggalang bantuan dana untuk Tolikara.
“Kita ada dua langkah. Pertama, kita harus memberikan advokasi kepada masyarakat Muslim di sana. Mereka harus diperjuangkan hak-haknya,” kata Didin saat dihubungi Republika, Senin (20/7).
Didin menekankan, pemerintah harus bersikap tegas terhadap pelaku penyerangan. Hukum harus ditegakkan. Tidak boleh ada diskriminasi terhadap salah satu pihak.
Selain itu, pihaknya akan ikut terlibat dalam membangun sarana prasarana yang rusak. Sebagaimana lembaga amil lain, Baznas akan ikut menyiapkan dana untuk menangani dampak kerusuhan tersebut. Sejumlah lembaga amil zakat sekarang juga sudah tiba di lokasi dan menyalurkan bantuan langsung.
Baznas tidak hanya akan mengusahakan pembangunan masjid, melainkan juga kios dan rumah-rumah warga. Pasalnya, kata Didin, itu juga bagian dari kegiatan ekonomi masyarakat Tolikara.
Baznas akan terus bersinergi dan berkordinasi serta membagi peran antarlembaga amil. Karena tanpa sinergi, kata Didin, kita tidak akan bisa mendapat kekuatan.
"Kita sekarang harus banyak melakukan sinergi. Untuk pembangunan mushalla kita serahkan ke siapa, kios ke siapa, dan perumahan ke siapa. Jadi, kita mulai bagi-bagi tugas untuk meringankan dan juga memudahkan supaya hasilnya bisa maksimal,” kata Didin.