Rabu 22 Jul 2015 08:18 WIB

Megawati: Jangan Korupsi, Itu Rusak Nama Baik Partai

 Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri memberikan kata sambutan sekaligus membuka Sekolah Partai Calon Kepala Daerah di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (21/7).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri memberikan kata sambutan sekaligus membuka Sekolah Partai Calon Kepala Daerah di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan para calon kepala daerah dari partai politik yang dipimpinnya tidak melakukan praktik korupsi bila nanti terpilih.

"Saya mengingatkan para calon kepala daerah, jangan sampai punya niat negatif untuk memperkaya diri. Hal itu akan merusak nama baik partai," kata Megawati Soekarnoputri pada pembukaan Sekolah Partai Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan angkatan kedua, di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Selasa (21/7).

Sekolah Partai diikuti sebanyak 102 calon kepala daerah dari seluruh Indonesia dan berlangsung selama empat hari, pada 21-24 Juli 2015.

Menurut Megawati, para calon kepala daerah memiliki komitmen untuk membangun daerah dan mensejahterakan rakyatnya.

Dalam menyampaikan visi dan misinya pada saat kampanye, kata Mega, agar tidak perlu banyak berjanji, cukup membuat satu atau dua janji saja, tapi harus konsekuen direalisasikan setelah terpilih menjadi kepala daerah.

"Saya ingatkan Anda semua agar jangan mencoba mencari-cari celah untuk berusaha memperkaya diri sendiri," katanya.

Mega menegaskan, jika para calon kepala daerah setelah terpilih menjadi kepala daerah tidak mematuhi peringatannya, maka akan terkena perangkap hukum.

"Anda jangan sampai punya pikiran ingin korupsi. Buang jauh-jauh pikiran itu," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Megawati juga mengarahkan, para calon kepala daerah agar selalu dekat dengan rakyat dan membuat program-program pro-rakyat, misalnya membangun jalan, membangun irigasi, membangun tempat mandi, dan sebagainya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement