Rabu 22 Jul 2015 02:15 WIB

Tokoh Katolik Kecam Pembakaran Masjid di Tolikara

Sisa-sisa masjid Tolikara yang dibakar
Sisa-sisa masjid Tolikara yang dibakar

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tokoh umat Katolik Kota Surabaya Vinsensius Awey mengecam keras peristiwa penyerangan dan pembakaran puluhan kios/rumah serta tempat ibadah umat Islam di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua Barat, saat Shalat Idul Fitri, Jumat (17/7).

"Mengganggu orang beribadah adalah kejahatan tidak beradab dan pelanggaran terhadap hukum negara, oleh karenanya pelaku harus dihukum seberat-beratnya dengan hukum negara yang berlaku," kata Vinsensius yang pernah menjabat Ketua Dewan Paroki salah satu Gereja Katolik di Kota Surabaya, Selasa (17/7).

Menurut dia, tindakan oknum tidak bertanggung jawab yang membuat keributan saat kaum Muslim menjalankan ibadah Sholat Idul Fitri itu perlu mendapat hukuman yang setimpal.

"Seharusnya kita saling menjaga dan melindungi serta memberi kenyamanan kepada saudara kita muslim yang sedang merayakan hari rayanya, sebagaimana umat muslim yang juga selama ini menjaga dan memberi kenyamanan bagi umat beragama lain dalam melaksanakan Ibadah-nya sesuai keyakinan mereka," ujarnya Awey yang juga anggota DPRD Surabaya ini.

Ia mengatakan harmonisasi dan toleransi harusnya dijaga dan tidak dinodai oleh tindakan emosional yang berpotensi memecah harmonisasi dan toleransi yang telah terbangun dengan baik selama ini.

Untuk itu, Awey meminta agar semua pihak mau dan mampu menahan diri dan tidak terpancing untuk membuat aksi yang bisa menimbulkan potensi konflik. "Kami berharap agar pihak kepolisian serius menanggapi kasus ini serta usut tuntas pelakunya," tegasnya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga meminta kepada tokoh-tokoh umat Katolik yang ada di Papua untuk membantu menjaga situasi agar tetap kondusif sambil berharap agar pihak kepolisian segera mengungkap, menangkap dan menghukum berat para pelaku. "Kejadian seperti ini tidak boleh terulang lagi" ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement