Rabu 22 Jul 2015 02:07 WIB

Sperma Berusia 50 Juta Tahun Ditemukan di Antartika

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Fosil sperma berusia 50 juta tahun.
Foto: The Independent
Fosil sperma berusia 50 juta tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Para ilmuwan dari Swedia menemukan fosil sperma tertua di Antartika. Sperma tertua ini ditemukan di dinding sebuah kepompong cacing berusia 50 juta tahun. Temuan yang dipublikasikan dalam The Royal Society menyebut, spesimen ini merupakan sperma hewan tertua yang pernah ditemukan.

Peneliti Swedish Museum of Natural History Benjamin Bomfleur mengatakan penemuan ini awalnya justru tak sengaja. Dalam ekspedisi di Pulau Seymour di Semenanjung Antartika, salah satu pakar Paleobiologi  Thomas Mörs tengah mencari tulang belulang mamalia kecil dan tanpa sengaja menemukan fosil kepompong.

Mörs memberikan kepompong itu pada Bomfleur yang mengidentifikasi kepompong itu merupakan kepompong cacing clitellata. Mereka sendiri kaget saat mengamati struktur dinding dalam kepompong dan mendapati adanya fragmen sperma suatu hewan. Sperma cacing clitellata sendiri hanya bisa bertahan untuk waktu yang singkat. Karena itu, adalah hal langka bisa menemukan sperma cacing ini tersimpan begitu lama karena terperangkap dalam kepompong seperti jeli sebelum akhirnya mengeras menjadi fosil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement