REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan untuk memulihkan trauma masyarakat akibat insiden yang terjadi Jumat (17/7), Bupati Tolikara harus sering berada di tengah warga.
Pemulihan trauma terhadap warga Karubaga yang mengalami langsung insiden tersebut harus benar-benar diperhatikan sehingga tidak membawa dampak. Insiden yang terjadi Jumat (17/7) itu menimbulkan trauma yang harus dihilangkan dan itu butuh peran serta bupati selaku pimpinan daerah, kata Mendagri Tjahjo Kumolo di Jayapura, Selasa (21/7).
Menteri mengatakan, dengan keberadaan bupati di tengah masyarakat maka dapat kembali menimbulkan rasa aman. Selain itu, kata Mendagri yang berkunjung ke Karubaga selama sekitar tiga jam, perekonomian harus kembali diaktifkan dengan cara membangun kembali kios-kios yang hangus dibakar.
Bupati Tolikara sendiri berjanji akan segera membangun kembali kios milik warga namun lokasinya dipindah. Sedangkan musholah akan dibangun di sekitar halaman Koramil, kata Mendagri yang berkunjung ke Karubaga didampingi Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan dan Asisten I Pemprov Papua Doren Wakerkwa.
Insiden yang terjadi di Karubaga dipicu surat tertanggal 11 Juli melarang dilakukannya perayaan Idul Fitri. Bahkan dalam surat yang dikeluarkan Badan Pekerja GIDI Tolikara dan ditandatangani Nayus Wenda dan Marthen Jingga itu juga melarang agama lain dan gereja Dominasi lainnya mendirikan tempat-tempat ibadah di Tolikara.
Akibatnya, sekelompok warga menyerang jamaah yang sedang melaksanakan sholat ied di halaman dekat Koramil dengan melempar, kemudian aparat keamanan membubarkaan massa dengan menggeluarkan tembakan hingga mengakibatkan 11 orang terluka, satu diantaranya meninggal.
Mengetahui adanya korban yang terkena tembakan, massa kemudian membakar kios yang juga menghanguskan musholah yang ada di sampingnya. Saat ini kondisi Karubaga sudah mulai kondusif.