Rabu 22 Jul 2015 12:43 WIB

Cegah Kepunahan, Tasmanian Devil Divaksinasi

Red:
 Dr Ruth Pye dan Dr Alex Kreiss dari Menzies Institute menyuntik seekor Tasmanian devil.
Foto: abc news
Dr Ruth Pye dan Dr Alex Kreiss dari Menzies Institute menyuntik seekor Tasmanian devil.

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Sejumlah Tasmanian devil yang telah divaksinasi kini siap untuk dilepasliarkan kembali ke habitatnya. Vaksin diberikan untuk mencegah penyakit tumor wajah yang mengancam kepunahan hewan khas Australia ini.

Para peneliti dari Menzies Institute pada University of Tasmania melakukan vaksinasi terhadap 19 ekor Tasmanian devil yang berhasil disangkarkan.

Menurut perkiraan, setidaknya 90 persen populasi hewan ini telah punah dalam beberapa tahun terakhir akibat jenis penyakit tumor yang menyerang bagian mulut dan kepala.

Para peneliti mengembangkan vaksin dengan cara menumbuhkan sel tumor di laboratorium, membunuh sel-sel tersebut, dan kemudian mencampurkannya dengan zat yang meredakan peradangan. Tadinya vaksin ini diberikan kepada enam ekor Tasmanian devil, dengan hasil lima di antaranya memberikan respon positif. Artinya, dengan vaksin tersebut kekebalan tubuh hewan ini mampu melakukan serangan terhadap tumor.

Salah seorang peneliti Dr Ruth Pye menjelaskan, mereka belum bisa memastikan tingkat keberhasilan vaksin hasil awal tersebut memberikan harapan. "Kebanyakan hewan ini menunjukkan respon menggembirakan namun hasil pastinya baru bisa diketahui pada Agustus mendatang," jelasnya baru-baru ini.

Menurut rencana Tasmanian devil yang telah menjalani vaksinasi lengkap akan dilepasliarkan ke Taman Nasional Narawntapu di Tasmania pada bulan September.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement