Rabu 22 Jul 2015 13:24 WIB

Indonesia Berniat Perluas Jalur Ekspor ke Afrika Lewat Mesir

Rep: Sonia Fitri/ Red: Satya Festiani
Ekspor (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) berniat terus memanfaatkan berbagai peluang melipattigakan ekspor dengan memperluas pasar ekspor. Salah satu upaya yang dibidik yakni memanfaatkan pasar di wilayah Afrika melalui Mesir.

“Perusahaan yang berinvestasi di Mesir mempunyai peluang lebih besar untuk mendapatkan fasilitas guna memasarkan produk-produknya ke negara anggota Tripartite Free Trade Area (TFTA),” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak dalam rilis pada Rabu (22/7).

Peluang emas tersebut, lanjut dia, makin terbuka setelah tiga blok ekonomi di Afrika menyepakati dokumen Sharm El-Sheikh Declaration Launching the COMESA-EAC-SADC pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) TFTA di Mesir pada 10 Juni 2015 lalu. Tiga blok tersebut yakni Common Market for Eastern and Southern Africa (COMESA), East Africa Community (EAC) dan Southern African Development Community (SADC).

Dalam perjanjian, negara-negara anggota tiga blok sepakat untuk menghilangkan hambatan tarif dan nontarif secara bertahap dalam perdagangan barang. Selain itu, mereka pun sepakat melaksanakan liberisasi perdagangan di sektor jasa. Menurut Nus, penyelenggaraan KTT Tripartit COMESA, EAC, dan SAD tersebut menujukkan keinginan Mesir untuk menjadi pemain strategis tidak hanya di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, namun juga di benua Afrika secara keseluruhan. “Dengan adanya TFTA tersebut, Mesir akan menjadi tempat yang potensial sebagai penghubung terutama dengan adanya Kanal Suez dan perluasannnya,” tegas Nus.

Dalam KTT Tripartit tersebut, wakil dari 26 negara yang hadir telah menandatangani dokumen yang berisi visi penyatuan pasar dari negara anggotanya. Selain itu terdapat Agreement Establishing a Tripartite Free Trade Area Among the COMESA, EAC, and SADC yang berfungsi menciptakan kerangka kerja sama penurunan tarif masuk komoditas barang dan jasa dari dan ke negara-negara anggota.

Rencananya ketiga blok perdagangan Afrika tersebut juga akan membentuk wilayah perdagangan bebas yang meliputi trade in goods, trade in services, dan other trade related matters. TFTA nantinya merupakan suatu area perdagangan bebas yang akan menjangkau sekitar 632 juta penduduk negara anggota yang mewakili 57 persen dari total penduduk benua Afrika. "Ia memiliki total PDB USD 2,1 triliun dan berkontribusi sekitar 58 persen dari PDB benua Afrika,” tutur Nus.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement