Rabu 22 Jul 2015 14:09 WIB
Penyerangan Masjid di Papua

Pemulihan Mental di Tolikara tak Bisa Secepat Kilat

Rep: C08/ Red: Ilham
Sisa-sisa masjid Tolikara yang dibakar
Sisa-sisa masjid Tolikara yang dibakar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Komite Umat untuk Tolikara (KOMAT), Mustofa B Nahrawardaya mengatakan, pagi ini pihaknya melakukan pertemuan dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk membicarakan seputar pemulihan yang akan dilakukan di Tolikara Papua usai insiden penyerangan terhadap Islam Jumat (17/7), lalu.

Menurut Mustofa, dari pembicaraan dengan menteri agama, perlu persiapan dan strategi yang matang guna memulihkan mental dan fisik terhadap warga Tolikara terutama pemeluk Islam yang berstatus minoritas di sana.

“Tadi kami bertemu menteri agama, visi kami sama-sama ingin secepatnya membangun secara fisik, setelah itu memiliki visi yang sama untuk memperbaiki mental, yang mungkin bermasalah oleh umat Islam di sana," kata Mustofa kepada ROL, Rabu (22/7). Caranya, kata dia, tidak dengan secapat kilat, harus dengan strategi khusus karena bagaimanapun harus saling menghormati, antara mayoritas dan minoritas.

Mustofa menambahkan, KOMAT dan pemerintah akan sama-sama mengupayakan pemulihan situasi dan kondisi di Tolikara agar tidak menjadi preseden buruk bagi umat beragama di Indonesia. Ia berharap, kejadian seperti di Tolikara ini tidak terulang kembali di tempat lain.

Umat beragama di manapun berada harus memiliki sikap toleran dan saling menghormati antar sesama pemeluk agama. Saling menghormati baik oleh pemeluk agama minoritas terhadap pemeluk agama mayoritas, dan sebaliknya yang mayoritas terhadap minoriotas. “Kita ingin  membangun mental bersama-sama tidak hanya untuk Islam, tetapi juga untuk non-Islam agar saling menghormati,” ujar Mustofa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement