Rabu 22 Jul 2015 14:24 WIB

Cegah PHK Massal, Pemerintah Kembangkan Kebijakan Dunia Usaha Kondusif

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Satya Festiani
phk (ilustrasi)
Foto: cbc.ca
phk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Indonesia mengaku berupaya mengembangkan kebijakan supaya dunia usaha semakin kondusif untuk mengantisipasi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

“Kami terus mengembangkan kebijakan untuk membuat dunia usaha semakin kondusif dan semakin baik,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Indonesia, M Hanif Dhakiri, di Jakarta, Rabu (22/7).

Ia mengatakan, ekonomi di Tanah Air sedang mengalami perlambatan dan dunia usaha menghadapi masalah. Tetapi pihaknya meminta perusahaan kalau bisa jangan melakukan PHK dulu. Pihaknya juga berkomitmen akan segera berkoordinasi dengan dinas ketenagakerjaan di daerah-daerah. Hanif juga mengaku sudah meminta jajaran direktur jenderal (dirjen) Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) Kemenaker untuk segera memfasilitasi dan melakukan mediasi terhadap persoalan PHK itu.

“Tetapi, jika memang karena keadaan tertentu satu perusahaan harus melakukan PHK, prosesnya disesuaikan dengan aturan yang ada,” katanya.

Selain itu, hak-hak pekerja harus diupayakan dengan penuh sesuai aturan ketenagakerjaan. Namun, ia meminta dunia usaha harus optimistis keadaannya lebih baik dan bisa bergerak maju. Sehingga, dengan keadaan perusahaan yang membaik maka dapat mencegah PHK massal bertambah.

Sebelumnya, menjelang lebaran 1436 hijriah, perusahaan di Indonesia lagi-lagi melakukan PHK massal. Kali ini perusahaan sepatu di Tangerang, Banten, yang melakukan PHK 2.500 karyawan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement