REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT--Utusan PBB untuk Suriah telah menyuarakan keprihatinan mendalam kepada warga sipil di kota Zabadani. Setelah adanya serangan oleh militer Suriah dan Lebanon Hizbullah untuk merebut kendali wilayah dari pemberontak.
Staffan de Mistura mengatakan, militer telah menjatuhkan sejumlah bom barel di Zabadani. "Ini menyebabkan tingkat kehancuran parah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan banyak kematian dari penduduk sipil," katanya.
Ia mengatakan, angkatan udara Suriah telah memborbardir daerah di sekitar kota dan gerilyawan Sunni pun melakukan pembalasan. Mereka menembakkan roket dan mortir berat di dua desa di dekat kota Idlib di utara.
Aliansi pemberontak yan dikenal sebagai 'Tentara Fatah' telah menargetkan Al Foua dan Kefraya. Di desa tersebut banyak warga sipil yang terjebak.
"Dalam kedua kasus, warga sipil tragis terjebak di tengah pertempuran," tambahnya.
Al Foua dan Kefraya merupakan rumah bagi populasi Syiah.
Awal pekan ini tentara Suriah yang didukung Hizbullah maju lebih dalam ke Zabadani untuk menangkap pemberontak. Berhasil mengambil Zabadani dari para pemberontak akan menjadi keuntungan strategis bagi tentara Suriah yang bertempur dengan berbagai kelompok pemberontak berbeda.
Peran militer Hizbullah di dalam wilayah Suriah telah terus berkembang sejak awal konflik di 2011. Pemerintah Suriah telah menjelaskan kelompok sebagai sekutu utama dalam perang melawan para pemberontak yang ingin menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.