REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Umat untuk Tolikara (Komat) menemui Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti di Mabes Polri pada Rabu (22/7) sore. Pertemuan itu untuk membahas terkait insiden pada Hari Raya Idul Fitri di Tolikara, Papua, 17 Juli lalu.
"Kami mau ada tindakan tegas dan transparan dalam penindakan Tolikara," ujar Ketua Dewan Syuro Komite Umat Tolikara, Didin Hafiduddin usai bertemu Kapolri.
Didin melanjutkan, sebab insiden intoleransi yang terjadi di bumi Cendrawasih tersebut baru pertama kali terjadi dalam sejarah Indonesia. Karena itu, mendesak Polri menindak tegas dan diberi hukuman sesuai aturan bagi tersangka.
Dalam pertemuan tersebut, kata Didin, Kapolri berjanji akan mengungkap semuanya. Dalam waktu dekat akan diumumkan ke publik hingga aktor intelektual.
Sebelum bertemu dengan Kapolri, Didin bersama anggota lainnya seperti Ustadz Yusuf Mansur juga menemui Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. Tujuannya untuk memperoleh informasi terkait insiden tersebut.
Kepada pemerintah, lanjutnya, disampaikan bahwa Komite tersebut memberangkat tim pencari fakta yang terdiri dari para ustadz. Ustadz tersebut sudah mengetahui kondisi yang ada di Papua.