REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tukang gali sumur tanah dan bor di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, kebanjiran pesanan. Hal tersebut lantaran sebagian besar sumur masyarakat kering dan perlu digali lagi.
"Berkah musim kemarau, tukang gali sumur banyak diminati masyarakat," kata tukang gali sumur di Kemang, Calor, Rabu.
Ia mengatakan, dalam sehari bisa mendapatkan pesanan gali sumur hingga dua lubang. Karena pekerjaan dilakukan secara manual jadi hanya bisa dilakukan satu lubang per hari.
"Kami tidak menerima gali sumur baru, hanya menerima pesanan tambahan kedalam sumur saja," katanya.
Ia mengatakan kebutuhan akan sumur tanah dan bor jadi prioritas masyarakat Kemang karena belum ada aliran air dari PDAM Kabupaten Bogor.
"Untuk tarif menambah kedalam sumur tanah dan bor mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu per lubang," katanya.
Ia mengatakan targetnya hanya menambah kedalam sekitar satu hingga dua meter atau sampai mendapatkan mata air yang lebih besar.
Sementara itu Kepala Bidang Logistik dan Penanggulangan Bencana di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Aksomo mengatakan saat ini 17 kecamatan di Kabupaten Bogor sudah dilanda kekeringan dan akan terus melanda beberapa kecamatan lainnya.
Namun, kata dia, belum semua kecamatan yang meminta bantuan untuk pasokan air bersih. Tetapi hanya beberapa yang memang sudah tidak bisa mendapatkan air bersih.
"Tercatat ada 17 kecamatan yang mulai mengalami kekeringan dan memang semuanya merupakan kecamatan yang masuk dalam zona merah rawan kekeringan," katanya.
Ia mengatakan BPBD dan PDAM sudah menyiapkan mobil tangki untuk menyalurkan air bersih kepada masyarakat.
"Jika masyarakat membutuhkan bantuan air bersih silahkan melapor ke BPBD melalui koordinasi dengan desa dan kecamatan," katanya.